
Cikal bakal MI Al Ihsan dimulai sejak tahun 1935 dengan menyelenggarakan Majlis Ta’lim berbentuk Madrasah Diniyah yang dipimpin oleh Bapak KH. Syarbini dan Bapak KH. Muhammad Arsyad. Keduanya putra dari guru H.Muhammad bin H.Rian. Majlis ta’lim / Madrasah Diniyah ini sempat tawakuf karena Jepang datang ke Indonesia tahun 1942. Hal itu dilakukan karena khawatir tentara Jepang akan melarang atau melakukan tindakan yang arogan terhadap anak-anak yang mengaji di majlis ta’lim.
Pada tanggal 3 Maret 1947 Majlis Ta’lim/ Madrasah Diniyah kembali di buka dengan system pembelajaran halaqah atau duduk mengelilingi sang guru pada setiap mengkaji materi pembelajaran, misalnya materi pembelajaran Tata cara membaca Al Qura’an dengan Ilmu Tajwid, Tafsir Al Qur’an, Ilmu Fiqih, Ilmu Tauhid, Ilmu Hadits, dan Ilmu Nahwu Shorof. Sistem ujian atau kenaikan kelas dengan cara Imtihan dan Ihtifal pada setiap menjelang bulan Ramadhan.
Dalam perkembangan selanjutnya, guru dari bapak KH.Muhammad Arsyad yang bernama Alhabib Muhammad Al Haddad dari perguruan Al Hawi Kampung Kramat Cililitan Kramat Jati Jakarta Timur menyarankan agar majlis ta’lim /madrasah diniyah dikembangkan lagi menjadi Madrasah Ibtidaiyah (MI) .Saran tersebut di respon positif oleh dua bersaudara KH.Syarbini dan KH.Muhammad Arsyad dengan mendirikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang diberi nama MI Al Ittihadiyah pada tahun 1950. Di MI Al Ittihadiyah Waktu belajarnya 7 tahun . MI tersebut terus berusaha mengembangkan berbagai hal yang di butuhkan dalam pengelolaan sebuah lembaga pendidikan formal. Sarana dan prasarana terus di benahi dan di adakan, terutama tempat untuk ruang belajar. Awalnya hanya 3 ruang belajar karena di sekeliling lahan yang masih terdapat balongan atau empang untuk memelihara ikan jenis gurame dan tawes.
Pada tahun 1976, MI Al Ittihadiyah berganti nama menjadi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ihsan dengan organisasi penyelenggara Yayasan Pendidikan Al Ihsan (YPAI) hingga sekarang ini. Adapun pendiri utamanya adalah bapak KH. Muhammad Arsyad dan bapak KH. Syarbini.
Secara berturut-turut kepala Madrasah Ibtidaiyah Al Ihsan dijabat oleh :
Ust. KH. Muhammad Arsyad
Ust. H. Abdurrahim Syarbini
Ust. H. Zubaidi
Ust. Drs. H. Muh. Yusuf AR
Dari 4 (empat) kepala MI Al Ihsan tersebut , yang nomor 1,2 dan 3 telah meninggal dunia. Jadi sejak tahun 1980, Bapak Drs. H. Muh. Yusuf AR menjadi kepala MI Al Ihsan hingga saat ini.
Pada tahun pelajaran 2010 / 2011 MI Al Ihsan telah memiliki 10 ruang belajar,1 ruang guru, 1 ruang kepala madrasah, 1 ruang TU, 1 ruang Perpustakaan, 1 ruang UKS, 1 ruang BP , 3 lapangan olah raga ,1 Masjid Jami’ Al Ihsan dan 2 WC dengan 6 pintu serta 1 ruang gudang , dengan luas tanah ± 2000 m² dan luas bangunan kurang lebih ± 1000 m². Sedangkan status tanahnya adalah WAKAF .
Saat ini MI Al Ihsan terakreditasi A ( 5 tahun ) oleh BAN-S/M atau BAP-S/M Propinsi DKI Jakarta dengan nomor sertifikat Dd.02708 tertanggal 19 Desember 2007.
Artikel Populer
09 Des 2022 155 View 3 Likes
© 2021. MADRASAH IBTIDAIYAH AL IHSAN
Develop by Mimidinka